Berita Terbaru

6/recent/ticker-posts

Iran Serukan Pertemuan Darurat OKI Bahas Kekerasan Israel di Palestina

 Artikel diedit dan dipublikasikan oleh Redaksi lelemuku pada tanggal 08 April 2023

TEHERAN, LELEMUKU.COM -  Iran menyerukan pertemuan darurat Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) untuk membahas situasi di Palestina, menyusul serangan bom di Gaza dan serbuan yang dilakukan oleh pasukan Israel.

Dalam pembicaraan melalui telepon dengan Presiden Indonesia Joko Widodo, pada Kamis, Presiden Iran Ebrahim Raisi mengecam tindakan Israel di Masjid Al Aqsa di wilayah pendudukan Yerusalem Timur.

Raisi mengatakan kepada Jokowi bahwa mendukung hak-hak warga Palestina dan memerangi Israel adalah sebuah prinsip yang tidak dapat diubah dalam Islam. Dia menyebut Palestina sebagai "jantung dari dunia Islam."

Raisi menekankan pentingnya menggelar sidang darurat bersama 57 negara anggota OKI untuk membahas situasi yang terjadi di Palestina.

Raisi juga menegaskan bahwa persatuan dunia Islam sangat penting untuk menghadapi agresi Israel. Dia mengatakan Iran akan terus mendukung upaya-upaya untuk memperkuat persatuan antara negara-negara Muslim.

Sementara itu, Presiden Indonesia menyambut baik usulan Iran untuk mengadakan KTT khusus OKI dan "membuat keputusan bersama untuk membela Palestina."

Ketegangan meningkat di Yerusalem Timur setelah pasukan Israel pada Rabu menyerbu Masjid Al Aqsa untuk kedua kalinya setelah menangkap ratusan warga Palestina dalam serangan pertamanya.

Penyerbuan itu terjadi ketika Muslim Palestina sedang melakukan shalat tarawih di Al Aqsa bersamaan saat orang-orang Yahudi sedang merayakan Paskah. Selama serangan kedua pada Rabu, pasukan Israel dilaporkan melemparkan granat kejut dan memaksa para jemaah Muslim untuk pergi.

Insiden ini mendorong kelompok-kelompok Palestina di Gaza dan di Libanon untuk melancarkan serangan roket sebagai pembalasan.

Tentara Israel mengatakan telah mengidentifikasi 34 roket yang ditembakkan dari wilayah Lebanon ke Israel. Ini merupakan eskalasi terbesar di sepanjang perbatasan sejak Israel dan Hizbullah berperang selama 34 hari pada 2006.

Dua puluh lima roket dicegat oleh pertahanan udara Israel, sementara lima roket mendarat di wilayah Israel, menurut pernyataan militer. Tidak ada kelompok yang mengklaim serangan itu.

Sebagai balasan atas serangan itu, jet-jet Israel menghantam lokasi-lokasi di Gaza pada dini hari Jumat, 7 April 2023. Ledakan mengguncang berbagai wilayah di Gaza, ketika Israel mengatakan jetnya mencapai sasaran termasuk terowongan dan lokasi pembuatan senjata Hamas.

Saat jet Israel menyerang di Gaza, roket ditembakkan sebagai tanggapan dan sirene terdengar di kota-kota Israel di daerah perbatasan. Serangan lintas batas terjadi di tengah konfrontasi yang meningkat atas penggerebekan polisi Israel di kompleks masjid Al-Aqsa di Yerusalem selama bulan suci Ramadhan, yang tahun ini bertepatan dengan hari raya Paskah Yahudi.

"Kami menganggap pendudukan Zionis bertanggung jawab penuh atas eskalasi yang parah dan agresi terang-terangan terhadap Jalur Gaza dan atas konsekuensi yang akan terjadi di kawasan itu," kata Hamas dalam sebuah pernyataan.

Meskipun Israel menyalahkan Hamas atas serangan hari Kamis, pakar keamanan mengatakan Hizbullah, pasti telah memberikan izin atas penembakan tersebut. "Ini bukan penembakan Hizbullah, tapi sulit dipercaya bahwa Hizbullah tidak mengetahuinya," kata Tamir Hayman, mantan kepala intelijen militer Israel, di Twitter.

Perdana Menteri Libanon Najib Mikati mengutuk setiap operasi militer dari wilayahnya yang mengancam stabilitas. Belum ada komentar dari  Hizbullah.  Namun sebelum roket ditembakkan, pejabat senior Hizbullah Hashem Safieddine mengatakan setiap pelanggaran terhadap Al-Aqsa akan mengobarkan seluruh wilayah.

Insiden tersebut mendapat kecaman luas dari negara-negara Muslim, termasuk Yordania yang pada Rabu telah menyerukan pertemuan luar biasa Liga Arab untuk membahas perkembangan tersebut.

Ketegangan antara Iran dan Israel juga meningkat dalam beberapa pekan terakhir setelah serangan udara Israel di bagian utara Suriah pekan lalu menewaskan dua petugas Garda Revolusi Iran (IRGC). Iran bersumpah akan balas dendam ke Israel atas tewasnya perwira mereka itu.(Tempo)


Posting Komentar

0 Komentar