Berita Terbaru

6/recent/ticker-posts

5 Ribu Orang Myanmar Mengungsi ke Thailand akibat Bentrok Tatmadaw dan Pemberontak

 Artikel diedit dan dipublikasikan oleh pada tanggal 10 April 2023

BANGKOK, LELEMUKU.COM - Pertempuran sengit antara Tatmadaw atau militer Myanmar dan pemberontak etnis bersenjata dilaporkan terjadi pada pekan ini. 5.000 orang disebut melarikan diri melintasi perbatasan Myanmar ke Thailand.

Menurut laporan surat kabar Thailand Khaosod English dan BBC Burma, dikutip Reuters, Kamis, 6 April 2023, bentrokan pecah ketika pemberontak di negara bagian Karen selatan menyerang pos penjaga perbatasan militer.

Mayoritas dari 5.000 orang yang melarikan diri adalah wanita dan anak-anak. Mereka menyeberang ke provinsi Tak, Thailand, dan berlindung di tempat penampungan sementara yang didirikan oleh penduduk setempat. Pejabat Thailand dan seorang sukarelawan mengkonfirmasi ini.

"Banyak orang melintasi perbatasan sejak kemarin dan beberapa masih menunggu di sisi Myanmar untuk menyeberang. Orang-orang tidak memiliki cukup air minum atau toilet untuk saat ini," kata seorang pekerja amal, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya.

Thailand mengatakan angkatan udaranya sedang memantau situasi dan "siap mengirim penerbangan patroli jika wilayah udara Thailand dilanggar".

"Pusat komando perbatasan Thailand-Myanmar di provinsi Tak bekerja sama dengan badan-badan terkait untuk memberikan keamanan dan memberikan bantuan sesuai dengan prinsip-prinsip kemanusiaan kepada semua orang yang melarikan diri dari pertempuran di Myanmar," kata pemerintah provinsi dalam sebuah pernyataan pada hari Kamis.

Junta Myanmar belum memberikan keterangan soal bentrok ini..

Pertempuran berkecamuk di banyak daerah pedesaan di seluruh Myanmar. Kelompok HAM menuduh militer menargetkan warga sipil dalam serangan udara dan operasi darat. Pekan lalu, setidaknya delapan warga sipil, termasuk anak-anak, tewas dalam serangan udara di sebuah desa di barat laut Myanmar.

Militer Myanmar menggulingkan pemerintah terpilih dalam kudeta 2021. Tatmadaw bergulat dengan pemberontakan bersenjata di wilayah yang luas di negara itu dan menghadapi kecaman global atas tindakan mematikan terhadap perbedaan pendapat serta gerakan pro-demokrasi.

Penguasa militer Myanmar mengatakan mereka memerangi "teroris" dan menyangkal bahwa mereka menargetkan warga sipil.(Tempo)

Posting Komentar

0 Komentar