Artikel diedit dan dipublikasikan oleh Berita Terbaru pada tanggal 11 Maret 2023
JAKARTA PUSAT, LELEMUKU.COM - Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menyatakan keluarga besar Kementerian Kesehatan sangat berdukacita atas wafatnya dr. Mawarthi Susanti, yang merupakan Spesialis Paru satu-satunya yang bertugas di Kabupaten Nabire, Papua Tengah
"dr. Mawarthi bukanlah tenaga kesehatan pertama yang gugur di tanah Papua. Kementerian Kesehatan mendukung adanya jaminan keselamatan, dan keamanan bagi setiap insan tenaga kesehatan yang bertugas.
Karena para Nakes mengemban amanat misi kemanusiaan untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat yang membutuhkan, di seluruh wilayah Indonesia," ungkap dia.
Sebelumnya Kapolres Nabire AKBP I Ketut Suarnaya menyatakan polisi masih mendalami kasus penemuan mayat dokter Mawar di perumahan dokter.
“Iya benar telah terjadi penemuan mayat seorang dokter spesialis berinisial dr. M (47). Sekitar pukul 19. 00 Wit, bertempat dirumah korban dengan alamat perumahan dokter, Kelurahan Siriwini, Nabire, Papua Tengah, Kamis (09/03/2023) tadi malam,” kata Kapolres.
Kronologis singkat kejadiannya, sekitar pukul 17. 53 Wit, Kamis (09/03/2023) saat saksi 1 berinisial M (32) yang merupakan perawat sekaligus sopir dokter korban, datang untuk menjemput korban di perumahan dokter untuk diantar ke tempat praktek di Apotik Pelita. Dan sesampainya dirumah korban, saksi 1 menunggu diluar rumah, namun dokter (korban) tidak keluar rumah.
Kemudian saksi 1 menghubungi korban via wa namun tidak ada direspon, sehingga saksi 1 berinisial M memanggil. Tetapi tidak direspon juga sehingga saksi 1 berinisial M menghubungi saksi 2 berinisial RR (32) yang merupakan perawat di Apotik Mulia dan saksi 3 berinisial F (30) yang merupakan perawat di Apotik Pelita untuk datang kerumah dokter.
Sekitar pukul 19.00 WIT saksi 2 berinisial RR dan saksi 3 berinisial F tiba di rumah korban. Saksi F memanggil korban namun tidak ada respon sehingga saksi 1, 2, dan 3 membuka pintu yang di grendel dari dalam dengan cara membuka jendela disamping pintu.
Dan pada saat saksi 1, 2 dan 3 masuk kedalam rumah kemudian menuju ke kamar korban dan pada saat itu pintu kamar tidak dalam keadaan terkunci namun tertutup rapat sehingga saksi membuka pintu dan mendapati korban yang tertidur ditempat tidur, saksi 2 (RR) melihat mulut korban ada busa sehingga saksi 3 (F) menghubungi dokter jaga di IGD RSUD Nabire.
Sekitar pukul 19.33 Wit, saksi 4 dr. J (30) tiba di rumah korban di perumahan dokter dan masuk kedalam kamar korban untuk melakukan pengecekan keadaan korban namun saat saksi 4 (dr. J) meraba nadi korban sudah tidak terasa/tidak ada sehingga saksi 4 (dr. J) menyampaikan untuk menghubungi pihak yang berwajib atau kepolisian.
“Dari kejadian tersebut, pukul 19. 45 Wit anggota piket Reskrim, Tim Sus dan Inafis Polres Nabire mendatangi TKP dan langsung melakukan olah TKP,” tuturnya.
Kurang lebih 2 jam, Tim Inafis Polres Nabire selesai melakukan oleh TKP selanjutnya jenazah korban di evakuasi ke RSUD nabire guna dilakukan pemeriksaan oleh dokter.
“Berdasarkan informasi dari saksi 1 (M) terakhir korban (dr. M) terahir diantar kerumah pada hari rabu tanggal 08 maret 2023 sekitar pukul 20. 30 Wit selesai praktek,” tambahnya.
Korban hanya tinggal seorang diri di perumahan dokter di RSUD Nabire.
“Tim inafis Polres Nabire tadi sudah ke tempat kejadian untuk olah TKP. Saat ini jenazah sudah di RSUD Nabire dan lagi pemeriksaan oleh dokter. Kita masih melakukan pendalaman dan menunggu hasil pemeriksaan oleh ahli (Dokter) terhadap jasad korban,” terang Kapolres Nabire AKBP Ketut. (Albert Batlayeri)
0 Komentar