Berita Terbaru

6/recent/ticker-posts

Jutaan Warga China Rayakan Imlek di Kampung Halaman

 Artikel diedit dan dipublikasikan oleh Redaksi lelemuku pada tanggal 21 Januari 2023

BEIJING, LELEMUKU.COM - Jutaan orang di seluruh China memadati kereta dan bus pada Jumat, 20 Januari 2023, untuk mudik ke kampung halaman merayakan Imlek setelah 3 tahun pembatasan ketat.

Keriuhan yang luar biasa ini terjadi  di tengah ledakan kasus Covid-19, namun para pejabat China menyatakan penyebaran virus corona telah mencapai puncaknya dan kini mulai turun.

Wakil Perdana Menteri Sun Chunlan mengatakan virus itu berada pada tingkat "relatif rendah", sementara pejabat kesehatan mengatakan jumlah pasien Covid di rumah sakit dan termasuk yang kritis teah menurun.

Tetapi ada keraguan yang meluas terhadap laporan resmi China itu, karena kenyataannya rumah sakit dan rumah duka kewalahan sejak Beijing meninggalkan kontrol Covid yang ketat dan pengujian massal bulan lalu.

Beberapa ahli kesehatan memperkirakan bahwa lebih dari satu juta orang akan meninggal akibat penyakit ini di China tahun ini. Perusahaan data kesehatan berbasis di Inggris Airfinity memperkirakan kematian akibat Covid dapat mencapai 36.000 sehari minggu depan.

"Baru-baru ini, keseluruhan pandemi di negara ini berada pada tingkat yang relatif rendah," kata Sun dalam komentarnya yang dilaporkan oleh kantor berita pemerintah Xinhua.

"Jumlah pasien kritis di rumah sakit terus menurun, meski misi penyelamatan masih berat."

Komentarnya muncul pada malam salah satu hari perjalanan paling hingar bingar di China sejak pandemi meletus pada akhir 2019, ketika jutaan penduduk kota melakukan perjalanan ke kampung halaman mereka untuk liburan Tahun Baru Imlek yang secara resmi dimulai pada hari Sabtu.

Lebih dari 2 miliar perjalanan diperkirakan akan dilakukan di seluruh China antara 7 Januari dan 15 Februari. Penumpang yang bersemangat membawa koper dan kotak hadiah naik kereta pada hari Jumat, menuju reuni keluarga yang telah lama ditunggu-tunggu.

"Semua orang ingin pulang. Lagi pula, kami sudah lama tidak bertemu keluarga kami," kata Li, 30 tahun, kepada Reuters di stasiun kereta api Beijing Barat.

Namun bagi sebagian lainnya, liburan kali ini sangat menyedihkan. Gu Bei, seorang penulis dari Shanghai, mengatakan di platform media sosial Weibo bahwa dia telah menunggu hampir dua minggu untuk mengkremasi ibunya dan bahwa rumah duka tidak dapat memberi tahu dia kapan kebaktian akan dijadwalkan.

Regulator internet China mengatakan minggu ini akan menyensor "informasi palsu" apa pun tentang penyebaran virus yang dapat menyebabkan sentimen "suram" selama perayaan Tahun Baru Imlek.

"Saya mendengar tidak ada kata-kata gelap dan suram yang diperbolehkan selama tahun baru. Jadi biarkan saya meratapi ibu saya sekarang," kata Gu dalam postingannya, yang tidak menyebutkan penyebab kematian ibunya.

Presiden Xi Jinping mengatakan minggu ini bahwa dia prihatin dengan masuknya pelancong ke daerah pedesaan dengan sistem medis yang lemah, sehingga tidak bisa melindungi orang tua yang sebagian tidak divaksinasi penuh.

China melaporkan lonjakan besar dalam rawat inap COVID dalam seminggu hingga 15 Januari, ke level tertinggi sejak pandemi dimulai, menurut laporan Organisasi Kesehatan Dunia pada hari Kamis.

Rawat inap naik 70% pada minggu sebelumnya menjadi 63.307, menurut WHO, mengutip data yang disampaikan oleh Beijing.

Tetapi dalam konferensi pers pada hari Kamis, pejabat kesehatan mengatakan jumlah pasien Covid yang melapor ke rumah sakit telah mencapai puncaknya dengan lebih dari 40% lebih sedikit orang yang dirawat dengan kondisi kritis pada 17 Januari dibandingkan dengan puncaknya pada 5 Januari.

China mengatakan hampir 60.000 orang dengan Covid meninggal di rumah sakit antara 8 Desember dan 12 Januari. Namun, jumlah itu tidak termasuk mereka yang meninggal di rumah, dan beberapa dokter mengatakan mereka tidak disarankan untuk mencantumkan Covid pada sertifikat kematian.

Sementara pembukaan kembali China kacau balau, investor berharap hal itu akan membantu menghidupkan kembali ekonominya yang bernilai $17 triliun, menempatkan taruhan yang telah mengangkat saham China dan mata uang yuan ke level tertinggi dalam beberapa bulan.(Tempo)



Posting Komentar

0 Komentar