Artikel diedit dan dipublikasikan oleh lelemukuredaksi pada tanggal 20 Desember 2022
JAYAPURA, LELEMUKU.COM - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) dan Gabungan Perusahaan Alat-Alat Kesehatan dan Laboratorium (Gakeslap) merayakan Natal bersama warga binaan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Abepura, Kota Jayapura pada Senin, 19 Desember 2022.
elain warga binaan lapas tersebut, diikuti juga oleh warga binaan Unit Pelaksana Teknis (UPT) lain, seperti Lapas Perempuan Kelas III Jayapura, Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas II Jayapura, Lapas Kelas IIA Narkotika Jayapura.
“Ada sedikit bingkisan yang kami bawah memang tidak seberapa, tapi sedikit ini mungkin bisa membantu saudara-saudara disini,” sebut Ketua Umum Kadin Papua, Ronald Antonio.
Ia berharap apa yang diberikan sebagai wujud perhatian dan kepedulian dapat bermanfaat bagi seluruh warga binaan.
Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Papua, Anthonius Ayorbaba menguatkan seluruh penghuni lapas bahwa perayaan natal itu merupakan bukti kasih dan penyertaan Allah.
Ia meminta warga binaan menjadi pembawa berita dan terus setia untuk melayani Tuhan melalui kesaksian hidup yang tidak terbatas hanya dalam pertunjukan di perayaan natal itu.
“Saudara tidak sendiri, Tuhan memakai caranya melalui kuasa dan kehendakNya untuk mendatangkan semua orang memberikan pelayanan terbaik,” kata Ayorbaba.
Sementara itu, melalui refleksi Natal, Pdt. Izac Nobel Forno mengajak semua warga binaan dan tamu undangan untuk selalu mensyukuri kuasa Allah dalam segala situasi dan kondisi. Dalam Injil Lukas pasal 4 ayat 18 dan 19 mengatakan Roh Tuhan ada padaKu, aku datang untuk memberikan rahmat kepada orang miskin.
“Telah lahir bagimu juru selamat, mari bersukacita. Ada orang yang dipenjara, tetapi jiwanya penuh sukacita dan ada orang yang bebas, tetapi jiwanya dipenjara,” ungkap dia.
Menurutnya, ada banyak orang berjalan bebas, tetapi terpenjara dalam sakit hati, kebencian, iri hati, dan dengki. Nobel mencontohkan Paulus yang pernah di penjara, namun menjadi berkat melalui kesaksian hidupnya.
“Hari esok jauh lebih dari sini. Tuhan mengasihi anak yang terhilang, tidak ada yang bisa mengubah kita, selain Tuhan. Tuhan bukan tempat rehabilitasi, tapi Ia menciptakan yang baru. Tuhan berikan hati yang baru,” tutur dia.
Acara dihiasi pemasangan lilin natal dan pemotongan kue natal, pemberian bingkisan berupa alat musik, seperti gitar dan jukulele, bola voli dan bola futsal, alat-alat Mandi, Cuci, Kakus (MCK). (Laura Sobuber)
0 Komentar