Berita Terbaru

6/recent/ticker-posts

G7 Bantu Vietnam Rp241 Triliun untuk Tinggalkan Batu Bara

 Artikel diedit dan dipublikasikan oleh Redaksi lelemuku pada tanggal 14 Desember 2022


JAKARTA, LELEMUKU.COM - Negara-negara industri Kelompok Tujuh (G7) dilaporkan telah sepakat dengan Vietnam untuk mendanai transisi energi negara Asia Tenggara itu dari batu bara ke green energy dengan nilai total USD$15,5 miliar atau sekitar Rp 241 triliun. Kesepakatan itu diumumkan pada Rabu, 14 Desember 2022, di sela-sela pertemuan puncak para pemimpin Uni Eropa dan ASEAN di Brussels.


Dua sumber Barat mengkonfirmasi ini kepada Reuters. Vietnam, yang merupakan salah satu dari 20 pengguna batu bara terbesar di dunia, pada awalnya dijadwalkan untuk mendaftar apa yang disebut "Just Energy Transition Partnership" dengan negara-negara G7 di KTT iklim global COP27 pada November lalu. Akan tetapi pembicaraan tingkat tinggi terhenti sebelum pertemuan tersebut. .

Untuk membujuk Vietnam agar mendukung tawaran tersebut, negosiator Barat yang dipimpin oleh Uni Eropa dan Inggris telah berulang kali meningkatkan jumlah dana yang ditawarkan ke Hanoi. Sumber yang menolak disebutkan namanya karena mereka tidak diizinkan untuk berbicara kepada media, setengah dari pendanaan untuk kesepakatan akhir akan berasal dari sektor publik dan setengah lainnya dari investor swasta.

Salah satu sumber mengatakan, hanya sebagian kecil dari dana yang akan diberikan sebagai hibah. Sementara sebagian besar investasi publik akan berupa pinjaman.

Negara-negara Barat telah mendorong agar pendanaan diarahkan pada proyek-proyek seperti ladang angin lepas pantai dan peningkatan jaringan listrik nasional.

Kementerian Lingkungan Hidup Vietnam belum menanggapi permintaan komentar.

Kesepakatan itu adalah kesepakatan ketiga dari jenis ini yang dicapai oleh negara-negara G7. Tekanan meningkat pada negara-negara kaya untuk membantu negara-negara miskin mengatasi perubahan iklim dan beralih ke energi yang lebih hijau. Kelompok itu menandatangani kesepakatan serupa tahun lalu dengan Afrika Selatan dan bulan lalu dengan Indonesia senilai Rp311 triliun.(Tempo)

Posting Komentar

0 Komentar