Artikel diedit dan dipublikasikan oleh Redaksi lelemuku pada tanggal 24 November 2022
JAKARTA, LELEMUKU.COM - Raja Malaysia atau Yang di-Pertuan Agong Abdullah dari Pahang mewanti-wanti supaya tidak ada perpecahan setelah penunjukan Anwar Ibrahim sebagai perdana menteri baru pada Kamis, 24 November 2022.
Anwar Ibrahim, ketua koalisi Pakatan Harapan, akan menjabat sebagai perdana menteri Malaysia ke-10. Menurut keterangan resmi Istana Malaysia, raja akan melantik dia pada sore ini pukul 17.00 waktu setempat.
"Baginda mengingatkan semua pihak bahwa yang menang tidak kalah semua dan yang kalah tidak kalah semua," tulis pernyataan resmi Istana Malaysia.
Malaysia baru memiliki perdana menteri barunya setelah pemilihan umum digelar lima hari lalu, Sabtu, 19 November 2022. Kedua kandidat terkemuka, Anwar Ibrahim dan Muhyiddin Yassin tidak memiliki cukup dukungan untuk mayoritas. Parlemen gantung sebelumnya belum pernah terjadi di Malaysia.
Ketidakpastian hasil pemilu meningkatkan kekhawatiran akan ketidakstabilan politik di salah satu negara Asia Tenggara tersebut. Malaysia memiliki tiga perdana menteri dalam empat tahun terakhir. Kemelut politik berisiko menunda kebijakan penting untuk mendorong pemulihan ekonomi.
Usai pertemuan dengan para sultan, raja berpesan kepada anggota DPR untuk saling mengulurkan tangan bersatu kembali demi masa depan negara. Ia juga mengingatkan Anggota DPR untuk menunjukkan solidaritas, mengutamakan, komitmen tinggi dan pelayanan terbaik kepada rakyat.
Koalisi progresif Anwar, yang dikenal sebagai Pakatan Harapan, memenangkan kursi terbanyak dalam pemilu Malaysia dengan 82 kursi. Sementara aliansi Muslim Melayu konservatif Muhyiddin yang disebut Perikatan Nasional memenangkan 73 kursi. Sedangkan Barisan memiliki 30 kursi.
Mereka membutuhkan 112 - mayoritas sederhana - untuk membentuk pemerintahan.
Blok Muhyiddin termasuk partai Islam PAS, yang kemenangan elektoralnya telah menimbulkan kekhawatiran di negara dengan minoritas etnis China dan etnis India, yang sebagian besar menganut agama lain. Investor juga ketakutan atas kekhawatiran tentang kemungkinan dampak partai Islam terhadap kebijakan.
Platform video pendek TikTok pada Rabu, 23 November 2022 menyatakan, pihaknya waspada terhadap konten yang melanggar pedomannya di Malaysia setelah pihak berwenang memperingatkan tentang meningkatnya ketegangan etnis di media sosial setelah pemilihan.
0 Komentar