DEKAI, LELEMUKU.COM - Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, Merlina Hesegem,S.pd memimpin penyelenggaraan upaya penurunan stunting di kabupaten tersebut.
Salah satu upaya dengan menyelenggarakan kegiatan mulai tgl 1 Agustus-10 Agustus 2022 di beberapa distrik yakni Distrik Dekai, Distrik Seradala, Distrik Holuwon, Distrik Hilipuk, Distrik Kurima, Distrik Tangma, Distrik Uka, Distrik Mugi, dan Distrik Yogosem.
"Untuk mengurangi percepatan penurunan stunting di Kabupaten Yahukimo perlu ada kerja sama antara dinas atau badan yang berkaitan langsung di antaranya dinas kesehatan, pendidikan, PUPR, pertanian dan beberapa dinas lainnya. Karena setelah kami ke lapangan ada daerah yang air minumnya,jambannya dan tempat tinggal sangat berisiko stunting sehingga dari masing-masing dinas harus saling bergotong royong untuk mengurangi resiko stunting di daerah tersebut," ujar dia.
Merlina melanjutkan, masyarakat di distrik dan kampung sangat mengharapkan dukungan dari pemerintah kabupaten.
"Mereka sangat berharap kehadiran kami di sana, misalnya untuk menyampaikan penyuluhan kesehatan tentang KB orang gunung sangat berhati-hati untuk menyampaikan, sebab asumsi bapak-bapak bahwa KB itu untuk mengurangi penduduk orang asli Papua pada hal sebenarnya tidak begitu. KB kan hanya untuk menjaga jarak anak pertama, anak kedua dan seterusnya, supaya ibunya sehat, anak sehat, keluarga sejahtera dan di berkati Tuhan," lanjut dia.
Ia menambahkan, untuk memenuhi target mencapai ke distrik-distrik tersebut, pihaknya harus menjadwalkan rencana dengan sebaik baiknya.
Mulai dari Distrik Dekai dan Seradala yang memakai mobil. Lalu ke Distrik Holuwon dan Distrik Hilipuk dengan menggunakan pesawat.
Selanjutnya menggunakan pesawat dari Dekai ke Wamena, Kabupaten Jayawijaya dan dilanjutkan dengan perjalanan darat menggunakan mobil strada dari Wamena ke Distrik Kurima, Distrik Mugi, Distrik Yogosem, Distrik Tangma dan Distrik Uka.
"Perjalanan menggunakan mobil carteran ini diperkirakan menghabiskan biaya hingga Rp17 juta," beber dia.
Jalan dari Wamena menuju Tangma diungkapkan dalam kondisi parah dan rusak. Malah dilaporkan dalam jangka waktu1 bulan ini terdapat 2 unit mobil yang jatuh di jurang dan memakan korban 2 jiwa yang meninggal dunia.
Selanjutnya, kata Kepala Dinas yang mengurus Perlindungan Perempuan dan Anak di Kabupaten Yahukimo ini masyarakat Distrik Mugi, Yogosem ,Kurima, Tangma dan Uka meminta pemerintah kabupaten Yahukimo agar dapat memperhatikan kebutuhan dasar mereka.
"Mereka mengeluhkan tenaga medis yang selalu tidak ada di tempat tugas. Sehingga setelah kami komunikasi dengan Kadis Kesehatan Pak Lesman Tabuni via telepon, beliau sampaikan bahwa bagi setiap tenaga kesehatan yang sudah di tugaskan tapi kalau tidak ada di tempat hak-hak nya akan di tahan. Karena beliau ada tetapkan orang-orang yang khusus untuk menilai di masing-masing titik di seluruh distrik di Yahukimo," jelas dia.
Usulan dari masyarakat Tangma, lanjut Merlina Hesegem agar pemerintah tolong untuk melihat jalan mereka yang rusak parah. Sebab Distrik Tangma saat ini sedang panen komoditas Kopi yang harus dijual di Wamena dan Jayapura untuk menafkahi kebutuhan sehari-hari.
"Karena dalam waktu 1 bulan ada 2 mobil yang jatuh sehingga korbankan 2 orang Meninggal dunia di tempat. Sebelumnya banyak korban juga terjadi akibat mobil jatuh," tambah dia.
Salah satu perwakilan masyarakat yang bertemu dengan kadis, Petus menyatakan selain tenaga kesehatan, tenaga guru yang merupakan PNS tidak berada di tempat tugas mereka.
"Saat ini yang ada di tempat adalah dari Kesehatan Yahukimo Sehat dan Yahukimo Pintar," kata dia. (Olemah)
0 Komentar