Berita Terbaru

6/recent/ticker-posts

Inilah Profil Yahukimo, Kabupaten Pemilik Akses Laut ke Pegunungan Papua

Inilah Profil Yahukimo, Kabupaten Pemilik Akses Laut ke Pegunungan Papua

Yahukimo, Olemah.com - Kabupaten Yahukimo adalah sebuah kabupaten yang berada di provinsi Papua, Indonesia. Ibu kota kabupaten ini secara resminya berada di Sumohai, tetapi karena keterbatasan fasilitas mengakibatkan pusat pemerintahan sementara masih berada di Dekai. Jumlah penduduk kabupaten Yahukimo berjumlah 354.771 jiwa (2021), dengan kepadatan 21 jiwa/km2.

Secara geografis Yahukimo berbatasan dengan beberapa wilayah yakni Kabupaten Jayawijaya dan Kabupaten Yalimo di Utara, Kabupaten Pegunungan Bintang di Timur, Kabupaten Asmat dan Kabupaten Mappi di Selatan dan Kabupaten Nduga di Barat.

Kabupaten Yahukimo mempunyai suhu udara rata-rata maksimum selama 3 tahun terakhir (2001-2004) 20,50 derajat celcius, suhu minimum rta-rata 19,20 derajat celcius dan suhu harian rata-rata 15,60 derajat celcius. Sedangkan suhu harian rata-rata sebesar 27,40 derajat celcius dan suhu minimum sebesar 14,60 derajat celcius.

Kabupaten ini tergolong beriklim basah dengan curah hujan rata-rata pertahun selama 21 hari, tetapi intensitas hujan berlangsung sepanjang tahun dan tidah menampakkan perbedaan musim yang jelas antara musim hujan dan kemarau.

Keadaan topografi Kabupaten Yahukimo sangat bervariasi mulai dari dataran rendah dengan lereng yang landai sampai dengan daerah berbukit dengan kemiringan yang terjal. Sedangkan ketinggiannya berada di antara 100 – 3.000 meter di atas permukaan laut.

Secara morfologi Kabupaten Yahukimo merupakan dataran rendah, dataran tinggi, daerah bergunung dan perbukitan. Luas daerah dengan kemiringan 0-1 persen adalah 1.621.900 meter persegi; tingkat kemiringan 15-40 persen adalah 96.875 meter persegi, sedangkan tingkat kemiringan di atas 40 persen adalah yang terbesar yaitu 3.572.825 meter persegi dari total luas Kabupaten Yahukimo.
Jenis Tanah Dan Batuan

Sebagian besar wilayah Kabupaten Yahukimo, Provinsi Papua, terdiri dari alluvial, litosol, podsolik dan batu karang metaforfik sebagai bagian dari lempengan Pasifik yang terdesak tanggul-tanggul Baltik.

Penyebaran dari jenis-jenis tanah adalah sebagai berikut: Di daerah lembah terdapat jenis tanah alluvial, jenis tanah ini ditandai dengan kadar zat organic yang rendah, kejenuhan basa sedang sampai tinggi dengan daya absorbs, permeabilititas rendah sedang kepekaan tanah terhadap tingkat erosi sangat kecil;

Di daerah perbukitan terdapat tanah litosol, jenis tanah ini ditandai dengan sifat keasaman, kandungan zat organic, kejenuhan basa, daya absorbs, permeabilitas dan kandungan zat unsure hanya sangat bervariasi, serta kepekaan terhadap erosi besar;

Di daerah dataran tinggi umumnya terdapat jenis podsolit coklat. Jenis tanah ini ditandai oleh tingkat keasaman bervariasi antara asam di bagian atas dan semakin ke bawah semakin basa. Bahan organiknya rendah, kejenuhan bangsa tinggi, serta kepekaan terhadap erosi tinggi. Penggunaan tanah ini umumnnya untuk hutan atau kayu-kayuan.

Pendirian Yahukimo ditetapkan berdasarkan Undang-Undang (UU) Nomor 26 Tahun 2002 dan diresmikan pada 11 Desember 2003. Kabupaten ini merupakan kabupaten hasil pemekaran Kabupaten Jayawijaya yang berawal dari sebuah Distrik, yakni Distrik Kurima yang dimekarkan menjadi Distrik Ninia, Distrik Anggruk dan Distrik Apalahapsili, sesuai dengan UU No. 22 Tahun 2000 tentang persyaratan pembentukan Kapubaten, minimal terdapat 3 distrik.

Nama Yahukimo berasal dari nama empat suku besar yang bermukim di sana, yaitu Yali, Hubla, Kimyal dan Momuna. Di kabupaten ini terdapat dua daerah yang cukup terkenal untuk penggemar trekking, yaitu Kurima dan Anggruk.

Kabupaten Yahukimo yang berasal dari 3 distrik induk ini terdapat beberapa suku-suku yakni Suku Yali, Hupla, Kimyal, Momuna, Una-Ukam, Mek, Yalimek, Ngalik, Tokuni, Obini, Karowai, Duwe, Obukain, Kopkaka dan Bese.

Pada 9 Desember 2005, dilaporkan bahwa sekitar 55 orang penduduk di Kecamatan Krapon meninggal dunia akibat kelaparan karena terlambat menanam umbi-umbian (hipere) yang menjadi sumber makanan di daerah tersebut. Daerah tersebut terpencil dan hanya dapat dijangkau dengan pesawat terbang.

Pada tanggal 18 Oktober 2016 Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Bandar Udara Nop Goliat Dekai, Yahukimo, Provinsi Papua. Dalam kesempatan ini Presiden melihat langsung pesawat pengangkut BBM Air Tractor AT-802 yang sedang mendarat di bandara tersebut. Bandara tersebut dibangun untuk menjadi pusat distribusi logistik wilayah Pegunungan Papua, serta mendukung mobilitas orang dan barang. Pada saat itu pula Presiden secara resmi mencanangkan kebijakan Bahan Bakar Minyak (BBM) satu harga

Pada Pemilu 2004, Yahukimo dibagi menjadi tiga distrik pemilihan, yaitu Kurima, Ninia dan Anggruk. Ada 90 kampung di kabupaten ini. Sejak dibentuk pada April 2003 hingga sekitar September 2005, Yahukimo diperintah dari Wamena, ibu kota Kabupaten Jayawijaya. Bupatinya baru mulai menempati kantor di Sumohai sejak September 2005.

Para Bupati Yahukimo yang memimpin diantaranya Robert Wanimbo(Penjabat) dari 2004 - 2005; Washinton Turnip (Penjabat) 2005; Ones Pahabol dari 28 Oktober 2005 - 28 Oktober 2010 bersama wakil bupati Daniel Rendeng Madao; kemudian pada periode kedua yakni dari 5 April 2011 - 5 April 2016 bersama Robby Longkutoy; Abock Busup - 15 April 2016 - 5 April 2021 bersama wakil bupati Yulianus Heluka; Didimus Yahuli dari 4 Mei 2021 hingga sekarang dengan wakil bupati Esau Miram.

Secara administratif berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Yahukimo Nomor 05 Tahun 2006, ditetapkan 51 buah distrik, yaitu: Dekai, Obio, Suru-Suru, Wusama, Amuma, Musaik, Pasema, Hogio, Mugi, Soba, Werima, Tangma, Ukha, Panggema, Kosarek, Nipsan, Ubahak, Pronggoli, Walma, Yahuliambut, Hereapini, Ubalihi, Talambo, Puldama, Endomen, Holuon ,Lolat, Soloikma, Sela, Korupun, Langda, Bomela, Suntamon, Seradala, Sobaham, Kabianggama, Kwelamdua, Kwikma, Sumo, Silimo, Samenage, Kurima, Anggruk, Nalca dan Ninia

Di Yahukimo jumlah kampung sebanyak 510 unit sementara Kelurahan sebanyak 1 unit. 

Kabupaten ini adalah satu-satunya kabupaten di wilayah Pegunungan Tengah Papua yang memiliki akses kapal laut yang  aktif. (Olehma)

Posting Komentar

0 Komentar